Sabtu, 15 Mei 2010

Asperger

Pada tahun 1944, Hans Asperger mempublikasikan tesis doctoral miliknya yang menggambarkan empat anak laki – laki yang benar – benar tidak lazim dalam kemampuan berinteraksi, linguistic, dan kognitifnya. Kemudian dikembangkan pada tahun 1981, Lorna Wing adalah tokoh pertama yang menggunakan Sindrom Asperger. Ia menggambarkan sekumpulan anak dan orang dewasa yang memiliki karakteristik autistic klasik serupa dengan deskripsi Hans Asperger. Ia menggunakan istilah ‘psikopatik autistik’ sebagai suatu kelainan kepribadian.

Hans Asperger menggambarkan anak – anak tersebut sebagai orang yang memiliki interaksi social sangat minim, kegagalan berkomunikasi, dan minat – minat khusus. Leo Kanner menggambarkan ekspresi anak autistme lebih parah dibandingkan Hans Asperger yang lebih memiliki kecakapan.

Lorna Wing ( Burgoine dan Wing, 1983 ) menjelaskan bahwa ciri – ciri klinis utama Sindrom Asperger sebagai berikut :

- Ketiadaan empati

- Naif, serba salah dan interaksi hanya satu arah

- Hanya sedikit memiliki kemampuan dalam persahabatan

- Ucapannya bersifat menonjolkan pengetahuannya atau berulang

- Peyerapan luar biasa pada subjek – subjek tertentu

- Miskin komunikasi nonverbal

- Koordinasi gerakan tubuh kurang baik

Pada tahun 1990, Sindrom Asperger dianggap sebagai varian autism dan kelainan perkembangan pervasive yaitu suatu kondisi yang mempengaruhi perkembangan kecakapan dalam rentang yang luas. Sindro Asperger dianggap sebagai suatu subkelompok dalam spectrum autistic dan memiliki kriteria diagnosis tersendiri dan lebih umum.

Referensi :

Atwood Tony. 2005. Sindrom Asperger. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Tidak ada komentar: