Senin, 12 April 2010

Proses Remediasi Anak Disleksia

Banyak teknik remediasi yang dapat dipilih dan digunakan untuk anak penderita disleksia. Program remediasi mengembangkan aspek – aspek perkembangan membaca mengeja dan menulis termasuk kemampuan fonologi (pengucapan), kemampuan mengenal urutan dan mengingat, teknik visualisasi dan multisensorik, pelatihan bahasa secara menyeluruh.
Cara remediasi ini dikhususkan bagi guru untuk siswanya yang menderita disleksia. Pertama - tama guru dapat memotivasi anak agar anak dapat mengatasi masalah disleksia yang dihadapinya. Caranya dengan membuat anak sadar dengan masalah yang dihadapinya dan kemudian menyelesaikannya secara bersama – sama. Rencana yang dimaksudkan Stop Think Do seperti yang telah diterapkan Colin. Kemudian guru mengenalkan program remediasi sesuai dengan selera mereka sebagai proses Think dalam remediasi tersebut. Biasanya anak dengan aktif dan semangat ikut berpartisipasi dalam proses remediasi ini.
Guru dapat memilih cara sendiri untuk memberikan anak motivasi termasuk pemberian hadiah. Hadiahnya dapat berwujud nyata maupun berwujud penghargaan social, komunikasi yang positif dengan orang tua dan sebagainya. Motivasi yang digunakan tergantung pada imajinasi kreatif berdasarkan kerja sama antara guru dan muid, usia anak serta system pendidikan.

Daftar Pustaka :
Petersen Lindy. Bagaimana memotivasi anak belajar (stop and think learning). Jakarta:Grasindo.

Tidak ada komentar: