Rabu, 31 Maret 2010

Karakteristik Anak Dalam Kesulitan Belajar

Menurut Johnson dan Morasky, dalam bukunya Learning Disabilities mereka menjelaskan karakteristik yang sering muncul pada anak yang mengalami kesulitan dalam hal belajar yaitu sebagai berikut :
1. Kegagalan yang berulang. Terjadi sedemikian rupa sehingga berbagai upaya yang dilakukan seperti les, remediasi, pelajaran tambahan, dororngan positif dari orang terdekat dan pemberian reward seolah tidak berguna.
2. Adanya kelemahan fisik yang mengganggu prestasi dan belajar anak. Misalnya gangguan pada penglihatan sehingga dibutuhkan alat bantu kacamata, gangguan pendengaran sehingga dibutuhkan alat bantu dengar dan lain – lain.
3. Menurunnya motivasi anak seperti adanya penolakan dari teman sekelas, hambatan dari guru dan sebagainya.
4. Kecemasan dalam diri anak yang dimulai dari kecemasan dalam kegagalan dalam bidang akademik kemudian menjadi meluas menjadi kecemasan dalam kehidupan anak sehari – hari. Misalnya anak selalu merasa gelisah, sering melamun, tidak bisa berkonsentrasi karena takut gagal.
5. Perilaku yang tidak stabil. Misalnya nilai raport anak naik turun.
6. Anak diberikan label oleh lingkungan baik keluarga maupun sekitar sehingga anak merasa tidak optimal dalam belajar. Misalnya anak selalu dianggap bodoh bahkan menderita retardasi mental.
7. Anak mendapatkan metode belajar yang tidak sesuai sehingga membuat anak merasa bosan dan sering berulah di kelas.

Selain karakteristik yang muncul ada juga keluhan – keluhan yang terjadi pada anak maupun dari guru. Keluhan – keluhannya yaitu :
1. Tugas tidak selesai tepat waktu, anak bingung tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
2. Anak sering menunda pekerjaan dan mudah teralih perhatian dan minatnya oleh sesuatu hal yang menarik.
3. Muncul kecemasan anak dalam menghadapi ujian dan bidang studi tertentu sehingga anak kadang – kadang beralasan sakit untuk menghindarinya atau bahkan tidak mau masuk sekolah.
4. Anak cenderung malas berpikir sendiri, menunggu dan meniru temannya karena takut melakukan kesalahan.
5. Kesulitan dalam membaca dan menulis cepat.
6. Merasa rendah diri, takut berbicara di depan kelas.
7. Mudah berubah pikiran, ragu – ragu dalam menentukan pilihan.


Daftar Pustaka :

Drost, Wanei. G. K. (2003). Perilaku Anak Usia Dini Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta:
Kanisius.

Tidak ada komentar: