Selasa, 13 Oktober 2009

Anak Kecil Pencari Uang

Di daerah perumahan saya ada seorang pengamen kecil yang berusia 6 tahun. Dia masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Hanya dengan bermodalkan kecrekan yang terbuat dari tutup botol bekas. Dan menyanyikan beberapa lagu yang lagi trend akhir-akhir ini. Meskipun tak hafal lagunya. Tapi dengan percaya dirinya dia menghibur di depan orang. Beberapa kali saya bertemu dengannya di beberapa tempat. Baik di tempat makan seafood, bakso, ATM dan sekitarnya. Dia kadang mengamen hingga larut malam. Saya sempat bertanya-tanya dalam hati mengapa seorang anak yang masih kecil ini sudah bekerja mengamen seperti ini. Beberapa pertanyan saya :

Saya : “Ade kenapa ngamen?”

Pengamen kecil : “Buat cari uang kak

Saya : “Ade umur berapa?”

Pengamen kecil : “6 tahun.”

Saya : “Kelas berapa?”

Pengamen kecil : “Kelas 1 SD.”

Saya : “Sekolah pagi pulangnya ngamen?

Pengamen kecil : “Iya kak.”

Saya : “Koq sudah malem begini tidak pulang ke rumah?”

Pengamen kecil : “Belum mau pulang ka.”

Saya : “Memang ga di cari ibunya?”

Pengamen kecil : “Ga kak ini justru di suruh ibu saya.”

Saya : “Ibunya dmn?”

Pengamen kecil : “Di rumah.”

Dengan polosnya seorang pengamen kecil menjawab pertanyaan dari saya. Hanya ada senyuman kecil yang ada di sela-sela jawabannya. Sungguh keadaan yang sangat memprihatinkan sekali. Dimana seorang anak di suruh bekerja oleh ibunya sendiri hingga larut malam Seorang anak kecil yang seharusnya dididik dengan baik untuk kehidupan masa akan datang untuk menjadi lebih baik, tetapi ternyata dijadikan budak ekonomi oleh ibunya sendiri. Berusaha banting tulang untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya sementara orang tuanya hanya diam di rumah. Mental sang anak pun menjadi tertekan akibat tuntutan dari ibunya sendiri.

Meskipun dia bersekolah tapi dia tidak memiliki waktu bermain dengan teman-temannya yang lain. Dia hanya terfokus pada mengamen, mengamen dan mengamen. Mereka tidak bisa menikmati dunia seorang anak.

Tidak ada komentar: