Senin, 25 April 2011

Masih Ada Waktu

Aku hanya berfikir tentang dirinya

Namun aku tak peduli dengan diriku

Aku hany diam membisu

Selalu berfikir

Bahwa apakah dia akan selalu mengingatku

Hatiku selalu berlawanan dengan fikiranku

Fikiranku selalu berkata

Lupakan dia

Lupakan dia

Lupakan dia

Namun hatiku selalu menolak

Hatiku selalu berbisik melawannya

Masih ada waktu

Untuk bisa selalu di dekatnya :)p

Privasi, Ruang Personal dan Teritorialitas Serta Hubungannya Dengan Lingkungan

PRIVASI

1. Pengertian Privasi

Definisi privasi menurut Rapoport (dalam Soesilo, 1988) adalah sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Menurut Altman (1975) privasi adalah proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain. Definisi Altman mempunyai pengertian yang luas. Pertama, hubungan sosial antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok. Kedua, privasi sebagai proses dua arah; yaitu pengontrolan input yang masuk ke individu dari luar atau dari individu ke pihak lain.

Fungsi Privasi menurut Altman :

a. Pengaruh dan pengontrol interaksi interpersonal

b. Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan orang lain

c. Memperjelas konsep diri dan identitas diri

Menurut Altman gambaran untuk mengontrol dan mengatur suatu privasi dala mekanisme perilaku, sebagai berikut :

a. Perilaku Verbal

Mengatakan secara verbal sejauh mana orang lain dapat berhubungan.

b. Perilaku Non Verbal

Perilaku ini dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gerak tubuh tertentu sebagai tanda senang atau tidak senang berhubungan dengan orang lain.

c. Mekanisme Kultural

Budaya mempunyai berbagai maca adat istiadat, aturan atau norma yang menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan seseorang.

d. Ruang Personal

Batas diri yang diperbolehkan dimasuki oleh orang lain.

e. Teritorialitas

Pembentukan kawasan territorial adalah mekanisme perilaku lain untuk mencapai privasi tertentu.

Macam-macam privasi, salah satunya menurut Westin dibagi menjadi empat macam, yaitu :

a. Solitude, seseorang ingin menyendiri dan bebas dari pengamatan orang lain serta kondisi privasi yang ekstrem

b. Intimacy, keadaan seseorang yang bersama orang lain namun bebas dari pihak-pihak lain.

c. Anonimity, keadaan seseorang yang tidak menginginkan untuk dikenal dengan orang lain.

d. Reserve, keadaan seseorang yang menggunakan pembatas psikologis untuk mengontrol gangguan yang tidak dikehendaki.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Privasi

a. Faktor Personal

Adanya perbedaan jenis kelamin dalam privasi. Wanita merespon lebih baik daripada pria bila dihadapkan pada situasi dengan kepadatan yang mebih tinggi.

b. Faktor Situasional

Kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri.

c. Faktor Budaya

Tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang diinginkan, tetapi sangat berbeda dengan cara mendapatkannya.

3. Pengaruh Privasi Terhadap Perilaku

Menurut Westin (dalam Holahan, 1982) dengan privasi seseorang dapat melakukan evaluasi diri dan membantu mengembangkan dan mengelola perasaan otonomi diri. Otonomi ini meliputi perasaan bebas, kesadaran memilih dan kemerdekaan dari pengaruh orang lain.

Hubungan Privasi dengan Lingkungan

Lingkungan yang tertutup biasanya menimbulkan privasi yanglebih besar, khususnya apabila lingkungan ini hanya melingkupi beberapa orang. Jika kemungkinan orang keluar masuk dan /atau mendengarkan kita cukup kecil (walaupun kita berada di luar ruangan), terdapat perasaan privasi yang lebih besar. Kadang-kadang benda juga dapat dipersepsikan sebagai privasi, misalnya, benda-benda toilet dan benda-benda pribadi lainnya. Dengan privasi yang besar, kita mungkin dapat memperoleh jarak bicara yang dekat dan pesan yang lebih pribadi, yang di design dan di adaptasi untuk orang tertentu daripada untuk umum.

PERSONAL SPACE

Menurut Sommer (dalam Altman, 1975) ruang personal adalah daerah di sekeliling seseorang dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh memasukinya. Menurut Edward T. Hall, dalam interaksi sosial terdapat empat zona spasial yang meliputi :

a. Jarak intim (Intimate Distance)

Jarak intim adalah jarak yang dekat atau akrab dengan jarak 0 – 18 inci.

b. Jarak Personal (Personal Distance)

Jarak personal antara 1,5 – 4 kaki.

c. Jarak Sosial (Social Distance)

Jarak sosial antara 4 – 12 kaki yang memungkinkan terjadinya kontak sosial.

d. Jarak Publik (Zona Public)

Jarak publik antara 12 – 25 kaki, jarak dimana isyarat komunikasi lebih sedikit.

Hubungan Ruang Personal dengan Lingkungan

Aplikasi teori ruang personal terhadap rancangan lingkungan fisik adalah apakah fungsi utama dari lingkungan fisik tersebut dikaitkan dengan aktivitas dalam setting tersebut. Jika setting dirancang untuk memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan model sosiofugal yang diperlukan, seperti ruang keluarga, ruang makan, ataupun ruang tamu. Sebaliknya, jika setting dirancang untuk tidak memfasilitasi hubungan interpersonal maka rancangan sosiopetal yang diperlukan seperti ruang baca diperpustakaan dan ruang konsultasi, dsb.

TERITORIALITAS

Pengertian Teritorialitas

Holahan (dalam Iskandar, 1990) teritorialitas adalah suatu tungkah laku yang disosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemiliknya dan pertahan dari serangan orang lain.

Elemen-Elemen Teritorialitas

Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari teritorialitas, yaitu :

1. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat

2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu

3. Bertmunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan estetika.

Kumpulan 3 tingkat spasial yang saling terkait menurut Porteus (dalam Lang, 1987) antara lain :

1. Personal Space

2. Home Base, ruang-ruang yang dipertahankan secara aktif.

3. Home Range, setting perilaku yang terbentuk dari bagian kehidupan seseorang.

Empat tipe teritori menurut Hussein El-Sharkawy (dalam Lang, 1987) :

1. Attached Territory adalah gelembung ruang.

2. Central Territory seperti rumah seseorang.

3. Supporting Territory adalah ruang yang bersifat semi privat dan semi public.

4. Peripheral Territory adalah ruang public.

Altman membagi teritorialitas menjadi tiga, yaitu

1. Teritorial Primer

Teritori ini digunakan secara khusu oleh pemiliknya.

2. Teritorial Sekunder

Teritori ini pemakaiannya lebih longgar dan pengontrolan oleh perorangan.

3. Teritorial Umum

Digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan-aturan yang lazim di masyarakat. Dibagi menjadi 3, yaitu ;

a. Stalls

Suatu tempat disewa atau dipergunakan dalam jangka waktu tertentu.

b. Turns

Dipergunakan dalam waktu singkat.

c. Use Space

Berupa titik kedudukan seseorang ke titik kedudukan objek yang sedang diamati.

Hubungan Teritorialitas dengan Lingkungan

Teritori merupakan suatu pembentukan wilayah geografis untuk mencapai privasi yang optimal. Dalam kaitannya dengan usaha memeproleh privasi adalah menyusun kembali setting fisik atau pindah ke lokasi lain. Penyusunan kembali setting lingkungan dapat dilakukan dengan pembuatan teritori yang diwujudkan seperti membuat pagar, membuat ‘tanda kepemilikan’ atau marking pada lokasi-lokai di sungai, pegunungan, atau pun di bukit (Helmi, 1994)

Sumber :

Prabowo, Hendro. (1998). Arsitektur, psikologi, dan masyarakat. Depok : Universitas Gunadarma.

Sitompul, Mukti. (2002). Pengaruh Lingkungan dan Daya Tarik Fisik Pada Komunikasi Manusia. Skripsi. Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara.

Amirullah. (2011). Pendekatan Teori Psikologi Lingkungan Dan Metode Penelitian. http://amirullahjabbar.multiply.com/journal/item/16/PENDEKATAN_TEORI_PSIKOLO GI_LINGKUNGAN_DAN